(PART 1) SEASON IN MY PARK : PROLOG
Hyeon bersandar di balkon ruang kesenian di lantai dua. Jam kesenian tambahan yang ia ambil sudah selesai. Ia belum berfikir untuk pulang, ini masih terlalu sore.
Ia mendongak ke bawah, tepat ke State Park, taman sekolah yang penuh dengan rerumputan hijau dan jalan setapak disekitar air mancur.
“Omo! LUHAN..... LUHAAAAN!” Hyeon memanggil seseorang yang sedang duduk membelakanginya di bangku dekat air mancur.
“Luhaaaaaaaaaan!”
Tak ada jawaban.
“Mwo?” Hyeon menyerngit, “Sefokus itukah dia membaca komik? Baiklah.. akan kutunjukkan gambarku tak kalah bagus.”
Hyeon mengambil selembar kertas gambar dan pensil dari dalam tas. Ia mulai menggambar sketsa Luhan yang sedang duduk tak bergerak sedikitpun dengan komik ditangannya.
“Arraseo!” Hyeon mulai mencoret coret kertasnya.
“Hei! Miss Park?” sapa Lilian, guru seni rupa yang baru saja keluar dari ruang kelasnya.
Hyeon menoleh ke sumber suara dan mendapati gurunya berdiri sambil mengunci pintu, “Hallow, Mrs. Lilian.”
“Belum pulang kau rupanya.” Lilian mendekati Hyeon dan mengamati gambar setengah jadi di hadapannya, “Siapa itu?”
“Luhan.” Jawab Hyeon sambil terus menggambar.
“Kalian benar benar bersahabat sejak lama? Sampai sampai kau hafal dengan pasti bagaimana gesture Luhan ketika duduk.” Puji Lilian.
“Tidak juga, aku hanya meniru. Dia ada disana.” Hyeon menunjuk Luhan yang sedang duduk di taman sambil menahan tawa.
“Luhan?” Lilian tertegun sejenak, ia melempar pandangan ke lapangan sepak bola yang terlihat jelas dari lantai dua tempatnya berdiri sekarang. Lilian menyipitkan mata, dan melihat kembali ke taman, “Kau yakin yang kau gambar itu Luhan?”
“Tentu saja.” Kata Hyeon dengan pasti.
“Tapi dia ada disana.” Lilian menunjuk ke Lapangan.
Hyeon melempar pandang ke lapangan, “MWO?!” ia terkejut saat mendapati Luhan tengah berlari mengejar bola, “Jadi yang kugambar.....”
“Tn. Oh.” Kata Lilian dengan pasti.
Hyeon menatap ke taman, “Benar.... Itu Sehunna.”
“Jadi, siapa yang kau gambar?” tanya Lilian lagi.
Hyeon hanya tersenyum, bagaimana mungkin ia mengira Sehun adalah Luhan... pabo pabo pabo!
Ia mendongak ke bawah, tepat ke State Park, taman sekolah yang penuh dengan rerumputan hijau dan jalan setapak disekitar air mancur.
“Omo! LUHAN..... LUHAAAAN!” Hyeon memanggil seseorang yang sedang duduk membelakanginya di bangku dekat air mancur.
“Luhaaaaaaaaaan!”
Tak ada jawaban.
“Mwo?” Hyeon menyerngit, “Sefokus itukah dia membaca komik? Baiklah.. akan kutunjukkan gambarku tak kalah bagus.”
Hyeon mengambil selembar kertas gambar dan pensil dari dalam tas. Ia mulai menggambar sketsa Luhan yang sedang duduk tak bergerak sedikitpun dengan komik ditangannya.
“Arraseo!” Hyeon mulai mencoret coret kertasnya.
“Hei! Miss Park?” sapa Lilian, guru seni rupa yang baru saja keluar dari ruang kelasnya.
Hyeon menoleh ke sumber suara dan mendapati gurunya berdiri sambil mengunci pintu, “Hallow, Mrs. Lilian.”
“Belum pulang kau rupanya.” Lilian mendekati Hyeon dan mengamati gambar setengah jadi di hadapannya, “Siapa itu?”
“Luhan.” Jawab Hyeon sambil terus menggambar.
“Kalian benar benar bersahabat sejak lama? Sampai sampai kau hafal dengan pasti bagaimana gesture Luhan ketika duduk.” Puji Lilian.
“Tidak juga, aku hanya meniru. Dia ada disana.” Hyeon menunjuk Luhan yang sedang duduk di taman sambil menahan tawa.
“Luhan?” Lilian tertegun sejenak, ia melempar pandangan ke lapangan sepak bola yang terlihat jelas dari lantai dua tempatnya berdiri sekarang. Lilian menyipitkan mata, dan melihat kembali ke taman, “Kau yakin yang kau gambar itu Luhan?”
“Tentu saja.” Kata Hyeon dengan pasti.
“Tapi dia ada disana.” Lilian menunjuk ke Lapangan.
Hyeon melempar pandang ke lapangan, “MWO?!” ia terkejut saat mendapati Luhan tengah berlari mengejar bola, “Jadi yang kugambar.....”
“Tn. Oh.” Kata Lilian dengan pasti.
Hyeon menatap ke taman, “Benar.... Itu Sehunna.”
“Jadi, siapa yang kau gambar?” tanya Lilian lagi.
Hyeon hanya tersenyum, bagaimana mungkin ia mengira Sehun adalah Luhan... pabo pabo pabo!